Minggu, 01 Agustus 2010

Karena Iman itu Belum Masuk ke Hatiku



"Orang-orang Arab badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S AL-HUJURAAT:14)


Kebanyakan dari kita dewasa kini adalah merasa sudah cukup dengan amalan yang kita kerjakan. Kita melakukan sholat, puasa, zakat, dsb. Tidak hanya sebatas ibadah wajib yang kita kerjakan, ibadah sunnah pun kita usahakan sebisa mungkin untuk melakukannya.

Dengan keadaaan yang seperti ini, kita mungkin membandingkan diri kita dengan pelaku kejahatan di televisi atau dalam kehidupan nyata. Kita mungkin membandingkan diri kita dengan mereka yang jangankan puasa sunnah, puasa wajib pun enggan melakukannya. Ketika kita membanyangkan diri kita dengan mereka, maka akan ada satu penyataan di dalam hati kita, "ternyata saya sudah cukup melaksanakan ibadah".

Atau dalam kasus lain misalnya, kita merasa sudah melaksanakan keseluruhan apa yang diajarkan guru/ulama/ustadz. Sehingganya kita merasa sebagai seseorang yang sudah dapat diterima oleh Allah dan kita secara tidak langsung merasa jika kita adalah orang beriman.

Apakah kita sudah cukup untuk dikatakan beriman jika Allah belum menguji keimanan kita? Apakah dengan ibadah itu menjamin kita untuk menjadi sebagai orang beriman? Tentu tidak.

Kesalahan yang sering kita lakukan adalah mengklaim bahwasannya ibadah adalah menjadikan kita sebagai seorang yang beriman. Padahal, tidak cukup hanya sebatas disitu saja. Kita beranggapan bahwasannya ibadah adalah tujuan, padahal ibadah itu adalah jalan untuk mencapai tujuan. Sederhananya, ibadah akan menjadikan kita sebagai manusia yang beriman apabila ibadah kita berkualitas dan diterima-Nya.

Pertanyaanya, apakah ibadah kita sudah berkualitas sehingga diterima disisi Allah? Ataukah kita sama kedudukannya dengan orang Badui tersebut?
"Kita hanyalah Islam dan belum dikatakan beriman karena iman itu belum masuk ke dalam hati kita."

1 komentar:

  1. semoga kita menjadi pribadi yang selalu memperbaiki diri, menjaga iman agar tetap kokoh dengan kebaikan...

    semangat! do the best, bismillah... :-)

    BalasHapus